“ KELOR SI “ AJAIB” SEJUTA NUTRISI ”

Oleh : Ahmad Zaki Awaludin Ismail

Dilansir dari majalah No. 9 tahun III Sya'ban 1437 H Mei 2016 M

Siapa sih yang tidak tau pribahasa “ Dunia Tak Selebar Daun Kelor ” ? Pasti semuanya sudah tahu pribahasa itu, apalagi santri Ar-risalah yang belum lama ini melaksanakan kegiatan  “Gerakan Penanaman 1000 Pohon Kelor” yang diselenggaraan oleh kakak-kakak dari PMR Wira Unit SMA Terpadu Ar-Risalah. Kelor  pasti sudah terdengar familiar sekali, tapi apakah semuanya sudah mengenal si Kelor ini dengan berbagai manfaatnya, tentu belum semuanya tau bukan? Kalau begitu langsung saja kita berkenalan dengan si tanaman “ajaib” ini.

Di Ar-Risalah, kelor ini mulai dikenal oleh santri setelah diperkenalkan oleh perawat kesehatan santri Ar-Rrisalah sendiri, Bapak Adi Nurapandi S.Kep.Ners pada tahun 2014. Beliau lah yang membawa dan memperkenalkan tentang manfaat dan khasiat yang terkandung dalam kelor kepada  santri Ar-Risalah. Beliau mengenal tanaman kelor ini dari Konsultan pendidikan Ar-Risalah, Bapak Iir Abdul Harits. M.Ag. Karena beliau merupakan salah satu orang yang membawa dan memperkenalkan kelor di Ciamis.

Kelor merupakan tumbuhan yang termasuk dari jenis suku Moringaceae. Disebut juga dengan Moringa oliefera lam. Tanaman ini berasal dari kaki pegunungan Himalaya. Meskipun berasal dari daerah yang beriklim dingin, namun tanaman ini mampu untuk tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim kering maupun tropis, bahkan di daerah kering seperti Benua Afrika sekalipun dapat hidup dengan baik. Tanaman Kelor memang dapat berkembang dengan baik di berbagai kondisi alam, yang mana mereka dapat tumbuh dan menyesuaikan diri dengan baik, asalkan saja tanahnya tidak tergenang oleh air. Inilah salah satu alasan mengapa kelor disebut dengan “ Tanaman Ajaib”.

Kelor mempunyai daun yang berbentuk bulat lonjong dan berukuran kecil yang tersusun rapi pada sebuah tangkai. Pada umumnya, hanya bagian daunnya saja yang sering  dikonsumsi, biasnya dijadikan sayur oleh  seorang ibu yang baru melahirkan karena dipercaya dapat menambah ASI.

Moringa ternyata sudah ada dalam tulisan-tulisan India kuno yang berasal sekitar tahun 150 SM. Sejak dahulu kala tanaman ini dipercaya dapat mengobati lebih dari 300 penyakit, karena mengandung 500 lebih senyawa yang telah dikenal dalam pengobatan tradisional Afrika dan India “Ayurvedic. Bahkan oleh orang Romawi, Yunani dan Mesir digunakan untuk produk perawatan kulit dan untuk pemurnian air.

Penelitian terhadap manfaat dari tanaman Kelor ini telah dimulai sejak awal tahun 1980-han, mulai dari daun, kulit, batang, bunga, buah sampai bijinya.

Hasilnya menunjukan bahwa memang kelor kaya sekali akan nutrisi,  dalam daun kelor tersebut mengandung : Vitamin A, B, C, D, E, K, Vitamin essensial, 46 antioksidan kuat, asam amino, anti penuaan, anti inflamasi, berbagai mineral seperti kalsium, tembaga, fluorin, besi, fosfor, kalium, sodium, sulphur, zinc, mangan, magnesium juga protein dalam jumlah tinggi yang mudah dicerna dan diasimilasi oleh tubuh manusia serta terdapat senyawa yang mengandung gula sederhana dan rhamnosa. Bahkan yang mengejutkan, bahwa daun kelor mengandung 7x Vitamin C pada Jeruk, 4x Vitamin A pada wortel , 4x kalsium pada susu, 25x zat besi pada bayam dan 3x potassium pada pisang.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO menganjurkan bagi anak-anak dan bayi yang masih dalam masa pertumbuhan untuk menkonsumsi tanaman ini karena manfaat daun Kelor yang sangat baik. Kisah dari Moringa adalah memicu gelombang perang melawan malnutrisi di berbagai Negara, seperti Amerika Latin dan beberapa bagian Afrika khususnya Kenya, Senegal, benin,Uganda dan Tanzania

Di Indonesia, Kelor pertama kali dibawa  oleh Tentara Belanda yang sedang dalam tugas “menjajah” negeri ini, dahulu tanaman ini ditanaman di sebuah pulau di kepulauan seribu dan dijadikan sebagai makanan sehari-hari bagi tentara Belanda saat itu, karena  Kelor ini dapat menggantikan asupan makan dan serta sebagai  energi bagi mereka. Namun pada saat mereka kembali ke negaraya, mereka membakar habis semua tenaman ini di pulau tersebut.  

Dengan sama-sama mengusung misi memerangi Malnutrisi, di Indonesia sendiri, pengembangan tanaman ini berada di daerah Blora Jawa Tengah dan telah menghasilkan berbagai macam produk dari tanaman kelor. Untuk pengembangannya dalam skala yang lebih besar berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

 

Jadi sekarang sudah kenal kan dengan si tanaman ajaib kelor ini? maka dari itu, dengan bebagai manfa`at, khasiat, dan berbagai kelebihannya, pantas saja jika Kelor ini dijuluki “The Miracle Tree” atau si ” Tanaman Ajaib”.

Oh iya, Tim Redaksi dapat tips nih dari perawat kesehatan santri Ar-Risalah, siapa lagi kalau bukan Bapak Adi Nurapandi S.Kep.Ners.

Tipsnya adalah cara untuk menjaga kesehatan dan menjadikan tubuh ideal dengan mengkonsumsi Pil kelorina dan Meminum Jus Diet Kelor..

Untuk menjaga kesehatan, Pil Kelor dapat dikonsumsi 3x/hari, 1x minum sebanyak 2 Pil Kelorina. Adapun untuk jus kelor sendiri sederhana saja, jus ini adalah jus buah yang ditaburkan serbuk kelorina. Bagi yang sedang menjalankan program diet, jus kelor ini dapat dikonsumsi 2x/hari dan setiap 1x minum sebanyak 2 gelas. (Fx)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama